Etika Manfaat Dan Syarat Mencari Ilmu Di Kitab Alala

syarat mencari ilmu dalam kitab alala merupakan pembahasan yang sudah cukup populer. Syarat mencari ilmu ini ada di nadhom kedua dari kitab alala tersebut. Berturut turut, pintar, semangat, sabar, punya biaya, ada guru, dan lamanya waktu. Ke enam tersebut merupakan syarat yang terdapat pada nadhom alala tersebut. Kiranya bagian ini sudah cukup jelas, sehingga tinggal bagaimana pelaksanaan dari para pencari ilmu untuk menerapkannya kedalam bagian ini.

manfaat mencari ilmu

Manfaat mencari ilmu menurut kitab alala terdapat pada nadhom ketuju dari kitab alala. pada nadhom ini disebutkan terdapat tiga manfaat yang didapat dari mencari ilmu. Manfaat yang pertama adalah dapat menjadikan pemilik ilmu lebih unggul daripada yang tidak memiliki ilmu. Selain itu, Pemilik ilmu akan mendapatkan ketaqwaan yang lebih meningkat dibandingkan sebelumnya ketika masih belum belajar. Selain itu pada nadhom ke 17, disebutkan bahwa pemilik ilmu akan hidup abadi. Maksud dari abadi adalah, namanya akan tetap ada meskipun orangnya sudah tidak lagi ada. Namanya tetap disebut sebut oleh orang lain. Hal ini sangat berbeda dengan orang bodoh. Kehidupannya dianggap tidak ada karena dianggap telah mati oleh orang disekitarnya.

لِكُلِّ إِلَى سَأْوِ الْعُلَى حَرَكَاتٍ وَلَكِنْ عَزِيزٌ فِي الرِّجَالِ ثَبَاتُ

likuli ila sakwil ula kharakatun, walakin azizun firijali

semua orang menginginkan derajat yang luhur, tetapo hanya sedikit orang saja yang bersungguh sungguh

kabih wong maring derajat luhur ubahe ati, tapine kedik poro rajul iku netepi

اذَا كُنْتَ فِي قَوْمٍ فَصَاحِبُ خِيَارِهِمْ وَلَاتَصَحَّبَ الَارْدَى فَتَرَدَّى مَعَ الرُّدَى

idza kunta fi qaumin fashohib khiyarahum, wala tashibil arda fatarda ma'a rida

apabila kamu bertemu sebuah kaum, maka bertemanlah orang yang bagus pada kaum tersebut, dan jangan berteman dengan orang yang kurang bagus. Sebab nantinya di surga, kamu akan diikutkan orang yang tidak bagus

nalika ana siro iku wewaran kaum, mangka ngancanan sira ing bagus e kaum. lan aja esuk ngancani sira ing wangkan asor, mangka sebab den surga serto kang ashor.

Etika Mencari Ilmu

Lalu bagaimana dengan etika dalam mencari ilmu dalam kitab alala itu? Untuk etika kepada guru tersirat pada nadhoman ke 21. Dimana pencari ilmu memiliki kewajiban untuk mendahulukan guru dibanding orang tua, apapun alasannya. Hal ini didasari karena guru merupakan seorang yang telah mendidik raga dari pencari ilmu. Selain itu, dalam nadhom kitab alala nomer 34 pencari ilmu lebih baiknya berhijrah. Berhijrah dalam artian keluar dari kota atau desa tempat tinggalnya ke daerah lain. Dengan hijrah ini beberapa manfaat bisa diperoleh oleh para pencari ilmu. berhijrah bagi para pencari ilmu memiliki manfaat tersendiri, diantaranya adalah: hilangnya kesusahan, bertambahnya rizqi yang diperoleh, bertambahnya ilmu yang merupakan sumber kebahagiaan, serta makin bagusnya tata krama, dan terakhir menjadikan memiliki banyak teman yang mulia. Sesuai dengan penjelasan, bisa jadi bagi para pencari ilmu yang menetap didesanya akan berkurang kelima manfaat itu. Dan ketika telah mendapat ilmu yang dicari, lebih baiknya menghindar dari hal hal yang dapat merusak ilmu.

رِيتْ احْقِ الْحَقَّ حَقَّ الْمُعَلِّمِ وَأَوْجَبَهُ حِفْظًا عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

ro aytu ahaqqul haqqi mualimu, waawjabahu hifdzan ala kulli muslimi.

saya berpendapat dengan sangat sungguh yakni keharusan bagi tiap orang untuk menunjukan hal yang benar. Dan lebih ditekadkan untuk lebih wajib memahami dijaga oleh seluruh orang islam yang ingin bisa

aku wis neqadake luwih haq haqi bener, yaiku haq e wangkang nuduhake barang bener. lan luweh tak tekadke luweh wajib din rekso mungguhe kabih wong islam kepengen biso

لِقَدْحَقَ أَنْ يُهْدَى إِلَيْهِ كَرَامَةً لِتَعْلِيمِ حَرْفٍ وَاحِدٍ الْفِ دِرْهَامٍ

laqod haqqa ay yuhda ilaihi karamatan, lita'limi kharfi wahidin alfu dirhamin

seharusnya guru harus diberi hadiah seribu dirham, dengan tujuan memulyakan karena mengajar satu huruf hingga faham

guru wis mesti dihadiahi sewu dirham, mulyaake kerana mulang huruf siji tur faham

تَغْرَبُ عَنِ الْأَوْطَانِ فِي طَلَبِ أَلْعَلَا وَسَافَرَ فَفِي الْأَسْفَارِخَمْسِ فَوَائِدًا

taghorob anil authoni fi tholabil ilmu ula, wasafir fa fil asfari khomsun fawaida.

berhijrahlah dari desamu untuk memperoleh kemulyaan, karena terdapat lima perkara yang ditemukan di tempat hijrah

lungo o songko deso perlu ngudi kamulyan, kerono limang perkoro den temu ing pelungan.

تَفَرُّجُ هُمْ وَاكْتِسَابُ مَعِيشَةٍ وَعِلْمٍ وَادَّابٍ وَصُحْبَةِ مَاجِدٍ

tafarruju hammin waktisabu maisyatin wailmun waadabun wa suhbatun majidi

satu hilangnya susahdua rizqinya bertambahtiga bertambah ilmu menyebabkan bahagiaempat, makin bagusnya tata kramalima, mendapatkan teman yang mulya

siji ilange susah, loro rizqine tambah, kaping telu tambah ilmu nyebabaki bungah, kaping papat bisa baguse tata krama, kaping lima merkuleh konco kang mulyo

Penutup

sebab-sebab dari kerusakan ilmu menurut kitab alala adalah adanya orang alim yang tidak mengamalkan ilmu tersebut. jadi anjuran dari kitab alala ini sudah sangat lengkap dimulai dari bagaimana syarat mencari ilmu, etika dan manfaat. Hingga diakhiri dengan hal yang harus dilakukan setelah mendapatkan ilmu adalah dengan mengamalkannya. Demikian tulisan tentang etika manfaat dan syarat mencari ilmu di kitab alala kami akhiri. Beberapa penulisan berupa harakat, translasi, dan transliterasi ke bahasa indonesia belum lah sempurna. Oleh karena itu kami mohon maaf atas kelalaian kami tersebut. Kiranya Anda dapat membenarkan lewat halaman kontak di website ini.

Bermanfaat? Yuk share linknya!

Postingan Terbaru
lalaran.com

Lalaran.com merupakan situs yang membahas berbagai macam kitab klasik. Beberapa diantaranya, adalah kitab safinatun naja, alala, talim mutaallim, dan berbagai kitab lainnya. Dilengkapi dengan terjemahan bahasa indonesia, bahasa jawa, serta translasi cara membaca dalam bahasa indonesia.

© 2024 lalaran.com. All Rights Reserverd.